salam

chemistry lover

Saturday 23 November 2013

PENENTUAN BERAT MOLEKUL


PENENTUAN BERAT MOLEKUL BERDASARKAN PENGUKURAN MASSA JENIS GAS

I.            TUJUAN
1.1  Menggunakan persamaan gas ideal
2.1  Menentukan berat molekul senyawa volatil berdasarkan massa jenis gas

II.            TINJAUAN PUSTAKA

III.            ALAT DAN BAHAN
3.1  Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah labu Erlenmeyer 150 mL, gelas piala 600 mL dan desikator.
3.2  Bahan
Bahan yang digunakan adalah CHCl3

IV.            PROSEDUR PERCOBAAN
a.       Labu Erlenmeyer kosong ditimbang, dicatat beratnya. Labu Erlenmeyer kemudian ditutup dan dikencangkan dengan karet lalu ditimbang kembali
b.      Sebanyak 5 mL Kloroform dimasukkan ke dalam Erlenmeyer kemudian ditutup dan dikencangkan kembali.
c.       Sebuah lubang kecil dibuat pada tutup labu dengan jarum.
d.      Labu direndam dalam penangas air bersuhu 100 oC, suhu penangas air tersebut dicatat
e.       Setelah semua cairan menguap, labu diangkat, dikeringkan bagian yang basah dan didinginkan dalam desikator sampai uap tersebut mengembun kembali.
f.       Labu yang telah dingin tersebut ditimbang kembali tanpa melepas tutupnya
g.      Volume labu diukur dengan menimbang Erlenmeyer berisi air penuh dan dicatat pula suhu air yang terdapat dalam labu.
h.      Tekanan atmosfer diukur dengan barometer
i.        Massa jenis gas dan bobot molekul gas dihitung

V.            HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Data Pengamatan
Perlakuan
Pengamatan
Ø  Berat Erlenmeyer kosong
Ø  42.0914 g
Ø  Berat Erlenmeyer + Al foil + Karet
Ø  43.1592 g
Ø  Berat Erlenmeyer + Al foil + Karet + CHCl3
Ø  50.4362 g
Ø  Suhu air
Ø  27 oC / 300 K
Ø  Suhu penangas air
Ø  82 oC
Ø  Tekanan Atmosfer
Ø  1 atm
Ø  Berat Erlenmeyer + Al foil + Karet + CHCl3 (setelahpemanasan)
Ø  43.2073 g
Ø  Masaa air + Erlenmeyer
Ø  111.6050 g
Ø  Massa CHCl3
Ø  7.277 g
Ø  Massa air
Ø  69.5136 g

5.2 Perhitungan
1.  ρ20            =  ρ30 (1+ α Δt)
0.9982 = 0.9957 (1+ α (30-20))
0.9982 = 0.9957 + 9.957 α
α      = 0.00025
2.ρair (27)     = ρ30 (1+ α Δt)
ρair (27)     = 0.9957 (1+ α (30-27))
ρair (27)     = 0.9964 g/mL
3.V air = V gas = mair / ρair (27)
  V gas = 69.5136 g / 0.9964 g/mL
  V gas = 69.7647 mL = 0.0697 L
4.ρgas =  mgas / Vgas = 0.0481 g / 0.0967 = 0.6901 g/L
5.BM = ρ (R T / P) = (0.6901 x 0.082 x 300) / 1 = 16.9764 g/mol
6. log P koreksi ......
.....
....
...
BM koreksi = 23.84 g/mol
5.3 Pembahasan
     Berat molekul senyawa merupakan nilai banyaknya gram massa suatu zat dalam sejumlah besar molnya. percobaan kali ini bertujuan untuk menentukan berat molekul senyawa volaatil berdasarkan pengukuran massa jenis gas dengan menggunakan persamaan gas ideal.persamaan gas ideal merupakan gabungan dari beberapa hukum-hukum gas yang akhirnya diperoleh persamaan gas ideal yaitu :
PV = nRT                                                                                                  (Holiday, 1987).
persamaan tersebut kemudian diturunkan untuk mencari persamaan yang dapat menghitung berat molekul
BM = ρ(RT/P)                                                                                        (Soekardjo, 1997).
     Senyawa volatil yang akan ditentukan dalam percobaan ini adalah kloroform (CHCl3). Kloroform merupakan senyawa volatil dengan titik didih dibawah 100 oC. langkah pertama dalam percobaan ini adalah menimbang erlenmeyer kosong, kemudian ditutup dengan Al-foil  dan dikencangkan dengan karet kemudian ditimbang kembali. sebanyak 5 ml kloroform dimasukkan kedalam labu tersebut dan ditimbang. labu ditutup kembali, dan diberi lubang kecil yang berfungsi sebagai tempat keluarnya udara dari dalam labu.
        labu tersebut kemudian dipanaskan dalam penangas air dengan suhu 82 oC. pemanasan dilakukan untuk membantu mempercepat penguapan kloroform. uap kloroform yang dihasilkan akan mendorong udara dalam labu erlenmeyer habis keluar, sampai pada akhirnya uap cairan sendiri yang keluar. Uap akan berhenti keluar jika tercapai kesetimbangan antara tekanan uap cair dalam labu dengan tekanan uap udara luar, dan uap cairan dalam labu sama dengan volume labu erlenmeyer serta suhu sama dengan titik didih air dalam peangas air.
      Setelah semua cairan menguap, labu diangkat dari penangas air. bagian yang basah dikeringkan, lalu dinginkan dalam desikator sampai uap tersebut mengembun kembali. Labu yang telah dingin, ditimbang kembali untuk mengetahui massa gas dalam labu tersebut. hasil pengukuran diperoleh massa gas sebesar 0.0481 g.
          Volume labu dapat dihitung dengan masssa jenis air. Volume air penuh dalam labu sama dengan volume dari labu dan berati sama pula dengan volume gas kloroform dalam kesetimbangan. sehingga dalam hal ini air digunakan sebagai pengacu perhitungan berat molekul kloroform. Hasil perhitungan menunjukkan volume kloroform sebesar 0.0697 L. berdasarkan nilai massa dan volume gas yang diperoleh, didapatkan massa jenis kloroform sebesar 0.6901 g/L. setelah diketahui massa jenis kloroform kemudian dapat ditentukan nilai berat molekulnya dengan persamaan :
                                       BM = ρ (R T / P)
Berdasarkan perhitungan didapatkan berat molekul kloroform sebesar 16.9764 g/mol berat molekul yang didapatkan  menggunakan persamaan gas ideal bukan merupakan nilai yang sebenarnya, sehingga dapat ditentukan  faktor koreksinya agar diperoleh nilai berat molekul yang lebih tepat. nilai yang diperoleh dari perhitungan sebesar 23.84 g/mol. hasil ini tidak sesuai dengan reveransi yang menunjukkan berat molekul kloroform sebesar 119.59 g/mol. perbedaan ini dimungkinkan karena penggunaan nilai tekanan sebesar 1 atm, tanpa dilakukan pengukuran dengan alat terlebih dahulu, padahal tekanan adalah faktor yang sangat penting dalam mempengaruhi fasa gas. selain itu ketidaktelitian di dalam pengukuran massa, volume dan suhu cairan juga dapat mempengaruhi hasil yang diperoleh.

VI.            KESIMPULAN
      1. berat molekul dapat ditentukan dengan persamaan gas idela yaitu BM = ρ (R T / P)
      2. Berat molekul kloroform hasil percobaan sebesar 23.84 g/mol
VII.            DAFTAR PUSTAKA
.........................

Saturday 27 July 2013

PENGENALAN ALAT MIKROBIOLOGI

PENGENALAN ALAT


I. TUJUAN
Mengenal dan mengetahui fungsi dari tiap-tiap alat

II. HASIL PRAKTIKUM

A. Autoklaf elektrik

 
bagian-bagian dari autoklaf elektrik :
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap
3. pengukur tekanan
4. kelep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (dH2O)
9. Sekrup pengaman
10. batas penambahan air
Berfungsi untuk mensterilkan berbagai alat dan bahan yang digunakan dalam mikrobiologi menggunakan prinsip uap air panas bertekanan. Tekanan yang umum digunakan yaitu 15 Psi (2 atm) dengan suhu 121oC selama 20 menit untuk alat dan 15 menit untuk bahan (Dwidjoseputro, 1990).
B. Inkubator
 
Inkubator berfungsi utuk menginkubasi atau memeram mikroba pada suhu yang terkonrol
Bagian-bagian inkubator :
1. Pengatur suhu
2. Pengatur waktu
3. Tombon On-Off





C. Colony counter
 Berfungsi untuk mempermudah perhitungan koloni mikroba yang tumbuh setelah diinkubasi dalam zawan karena adanya kaca pembesar

 
Bagian-bagian colony counter :
1. Tiang penyangga
2. Tombol reset
3. Digital counter otomatis
4. Kaca pembesar
5. Cawaan dengan sekala
6. Tombon On-Off 

  1. Tips
  2. Biological Safety
  3. Micropipet
  4. Cawan petri
  5. Pembakar Spirtus
  6. Filler
  7. Sartorius Membran Filter
  8. Drugal sky
  9. Pipet ukur
  10. Labu erlenmeyer
  11. Hote plate dan stirer
  12. Oven
  13. Jarum Ose
  14. Beaker Glass
  15. Tabung reaksi
  16. Tabung durham
  17. Miroskop cahaya

Thursday 16 May 2013

Hasil Seleksi Tingkat Wilayah ON MIPA-PT Tahun 2013


Hasil Seleksi Tingkat Wilayah Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ON MIPA-PT) 2013, yang telah dilaksanakan secara serentak di Kopertis Wilayah I-XII pada tanggal 29-30 April 2013, dan berdasarkan hasil penilaian tim juri masing-masing bidang yang dilaksanakan pada tanggal 1l-13 Mei 2013, adalah sebagai berikut (rincian terlampir):
NO.
KOMPONEN/BIDANG
MATEMATIKA
FISIKA
KIMIA
BIOLOGI
1
Juara 1 dan 2 hasil Seleksi Tingkat Wilayah
24
24
24
24
2
Peserta yang memenuhi grade nilai pada Seleksi Tingkat Wilayah
20
25
25
24
3
Peserta terbaik dari PTS di masing-masing wilayah
11
11
11
12
JUMLAH
55
60
60
60
Peserta hasil Seleksi Tingkat Wilayah ON MIPA-PT 2013 tersebut ditambah dengan juara OSN-Pertamina dan juara ON MIPA-PT/wakil ke ajang internasional tahun lalu yang terdiri dari (rincian terlampir):
NO.
KOMPONEN/BIDANG
MATEMATIKA
FISIKA
KIMIA
BIOLOGI
1
Juara II dan III OSN-Pertamina Kategori Tiori tahun 2012
2
2
2
2
2
Mahasiswa yang mewakili Indonesia dalam mengikuti kompetisi internasional (IMC) pada tahun sebelumnya jika masih memenuhi persyaratan.
5
-
-
-
JUMLAH


7
2
2
2
peserta yang lolos akan mengikuti Seleksi Tingkat Nasional ON MIPA-PT 2013 yang  diselenggarakan pada tanggal 29 Mei s.d. 1 Juni 2013 di Jogjakarta info selengkapnya lihat di http://www.dikti.go.id
peserta yang lolos dapat dilihat di sini 

Sunday 17 March 2013

ON MIPA PT 2013

Dalam rangka meningkatkan kemampuan akademik dan wawasan mahasiswa, Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ditjen Dikti kembali menyelanggarakan Olimpiade Nasional Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Perguruan Tinggi (ON MIPA-PT) tahun 2013. Kegiatan tersebut sebagai bagian untuk mempersiapkan mahasiswa dalam rangka meningkatkan daya asing bangsa yang mulai dirintis sejak tahun 2009. Bidang yang dilombakan pun terkhusus pada bidang sains yakni Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.

Perguruan tinggi dapat mengusulkan nama-nama mahasiswa yang memang berkompetensi untuk mengikuti kegiatan ini. Salah satu persyaratannya cukup dengan mengisi formulir terlampir dan mendaftar ke kopertis wilayah pada tanggal 11-26 maret 2013. Persyaratan beserta formulirnya dapat diunduh di  stus resmi www.dikti.go.id.

Melalui kompetisi tingkat nasional itu, Dikti akan memilih peserta yang akan dikirim sebagai delegasi mahasiswa berprestasi di bidang Matematika hasil ON MIPA-PT tersebut untuk mengikuti ajang International Mathematics Competetition For University Students (IMC) yang akan dilaksanakan di Blagoegvard, Bulgaria.

Dengan diselenggarakannya ON MIPA-PT, Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Illah Sailah melalui surat edarannya berharap dapat meningkatkan kemampuan akademik dan wawasan mahasiswa dari tiap perguruan tinggi di Indonesia, sekaligus memberikan masukan untuk perbaikan mutu pendidikan di perguruan tinggi khususnya di bidang MIPA. Selain itu, olimpiade tingkat nasional ini juga bisa menjadi sarana promosi dan meningkatkan daya tarik di MIPA d tengah-tengah masyarakat. (*)

Pedoman ON MIPA PT 2013 dapat didownload disini
 
Ingin soal-soalnya silahkan download disini juga
Soal ONMIPA 2012 Anorganik-Analitik

Soal ONMIPA 2012Organik-Fisik http://www.4shared.com/office/1RxK974l/SoalONMIPA2012-OrgaFisik.html



Soal ONMIPA 2012 anorganik-fisik




Soal ONMIPA 2011 Anorganik

Soal ONMIPA 2011 Analitik

Soal ONMIPA 2011 Fisik

Soal ONMIPA 2011Organik

terimakasih atas kunjungan anda

Test Footer