salam

chemistry lover

Monday, 24 December 2012

MENGKUDU OBAT HIPERTENSI



TUGAS MEDISINAL
MENGKUDU SEBAGAI OBAT HIPERTENSI









Oleh
Muhamad Zaki
H1A009037








KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN  KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1              Latar Belakang
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis. Penderita penyakit ini sekurang-kurangnya memiliki tekanan darah lebih dari 140/90 mmHg yang diukur saat kondisi istirahat sebanyak tiga kali dalam jangka waktu beberapa minggu. Tekanan darah tinggi yang terjadi secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan pada banyak organ vital dalam tubuh seperti pembuluh arteri, jantung, otak, ginjal, dan mata. Hal ini memicu timbulnya berbagai penyakit seperti gagal jantung, stroke, gagal ginjal serta kebutaan.
Tekanan darah tinggi dapat diturunkan dengan mengkonsumsi obat-obat kimiawi seperti diuretik, penghambat andrenergik, ACE-inhibitor, vasodilator, antagonis kalsium. Akan tetapi penggunaan obat-obat kimiawi secara terus menerus dapat menimbulkan efek samping. Untuk menghindari efek samping tersebut, maka diperlukan  obat alternatif yang efektif menurunkan tekanan darah dan sekaligus aman untuk dikonsumsi seperti penggunaan obat-obatan tradisional. Salah satu obat tradisional yang sudah dimanfaatkan  dan dipercaya sejak lama mampu menurunkan hipertensi adalah mengkudu.
Mengkudu merupakan tanaman yang sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai obat baik itu bagian buah, daun, maupun akarnya. Tanaman ini kaya akan nutrisi seperti protein, vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu mengkudu juga dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit seperti gangguan pada kepala, infeksi kulit, diabetes, ginjal, jantung, hipertensi dan masih banyak lainnya. Dalam maakalah ini akan dibahas tentang sejarah pemanfaatan mengkudu serta aplikasinya sebagai obat hipertensi.
1.2              Tujuan
1.      Mengetahui sejarah pemanfaatan mengkudu
2.      Mengetahui berbagai manfaat dari mengkudu
3.      Mengetahui zat aktif pada mengkudu yang berfungsi sebagai obat hipertensi
4.      Menunjukkan bukti ilmiyah bahwa mengkudu dapat digunakan sebagai obat hipertensi
BAB II
ISI
2.1              Klasifikasi Mengkudu
 
Filum               : Angiospermae
Sub filum        : Dicotyledoneae
Divisio             : Lignosae
Family             : Rubiaceae
Genus              : Morinda
Spesies            : M. citrifolia, L.          (Djauhariya, 2003).
Mengkudu merupakan tumbuhan tropis yang termasuk kedalam keluarga rubiaceae (kopi-kopian). Tumbuhan dengan genus Morinda ini memiliki sekitar 80 spesies di seluruh dunia. Menurut Guppy seorang ilmuan inggris ada 60 persen dari 80 spesies tersebut tumbuh di pulau-pulau besar maupun kecil dari wilayah Indonesia, Malaysia, serta pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan Lautan Pasifik (Waha, 2012). Mengkudu di Indonesia dikenal dengan beberapa nama  sesuai dengan daerahnya masing-masing. Berikut nama lain mengkudu di daerah-daerah di Indonesia : pace (Jawa), cangkudu (Pasundan), kodhuk (Madura), bakudu (Sumatra), wangkudu (Kalimantan), bakulu (Nusa Tenggara) (Suryowinoto, 1997).
2.2              Sejarah Pemanfaatan Mengkudu
Pada mulanya tanaman ini berasal dari wilayah daratan Asia Tenggara dan kemudian menyebar sampai ke wilayah Cina, India, Filipina, Tahiti, Hawaii, Afrika, Australia, Karibia, Haiti, Fiji, Florida, dan Kuba. Penyebaran tanaman ini diawali pada tahun 100 SM saat penduduk asli Asia Tenggara bermigrasi ke kepulauan Polinesia. Saat mereka bermigrasi, mereka membawa sejumlah tanaman dan hewan yang dianggap penting untuk mempertahankan hidup di tempat baru. Beberapa tanaman yang dibawa saat bermigrasi yaitu pisang, talas, ubi jalar, sukun , tebu, dan mengkudu. Mengkudu yang dalam bahasa setempat disebut dengan noni merupakan salah satu jenis tanaman obat yang sangat penting untuk dibawa, karena dipercaya mampu mengobati berbagai jenis penyakit seperti tumor, luka, penyakit kulit, gangguan pernafasan, demam, dan penyakit usia lanjut (Rahmawati, 2009).
Mengkudu yang mempunyai nama latin Morinda citrifolia merupakan tanaman yang banyak digunakan dalam pegobatan tradisional sejak zaman purba, terutama di kawasan Asia Tenggara, Kepulauan Pasifik dan Karibia. Pengetahuan tentang pengobatan menggunakan mengkudu diwariskan dari generasi ke generasi melalui nyanyian dan  cerita rakyat. Laporan-laporan tentang khasiat tanaman mengkudu juga terdapat pada tulisan-tulisan kuno yang dibuat kira-kira 2000 tahun yang lalu, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han di Cina. Bahkan juga dimuat dalam cerita-cerita pewayangan yang ditulis pada masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa ratusan tahun yang lalu (Waha, 2012).
Orang-orang eropa mulai mengetahui khasiat mengkudu sekitar tahun 1800, yang diawali dengan pendaratan Kapten Cook dan para awaknya di Kepulauan Hawaii (tahun 1778). Kedatangan mereka turut membawa penyakit-penyakit baru, antara lain gonorrhea, sipilis, TBC, kolera, influenza, pneumonia yang dengan cepat mewabah ke seluruh wilayah Hawaii dan mengakibatkan kematian ribuan penduduk. Bahkan pengobatan tradisional masyarakat setempat tidak sanggup melawan penyakit-penyakit tersebut. Para peneliti Eropa yang datang kemudian melakukan pencarian dan penelitian tentang sejarah dan kebudayaan bangsa Polinesia, termasuk sistem pengobatan tradisionalnya. Dan pada tahun 1860, pengobatan alamiah menggunakan Mengkudu mulai tercatat dalam literatur-literatur Barat. Sejarah perkembangan Morinda citrifolia dapat dilihat pada tabel 1.
Tabel 1. sejarah perkembangan Morinda citrifolia
Tahun
Keterangan
100 SM
Imigran dari Asia Tenggara tiba di Kepulauan Polinesia dengan membawa bibit mengkudu.
1849
Orang-orang Eropa menemukan zat warna dari akar mengkudu, yaitu Morindon dan Morindin.
1860
Penggunaan Mengkudu untuk pengobatan mulai ditulis dalam literature Barat.
1950
Penemuan zat antibakteri pada buah mengkudu.
1960-1980
Riset-riset ilmiah dilakukan untuk membuktikan bahwa mengkudu dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
1972
Ahli biokimia Dr. Ralph Heinicke mulai melakukan penelitian tentang xeronine dan mengkudu.
1993
Penelitian zat anti kangker (damnacanthal) di dalam buah mengkudu.
Sumber : (Waha, 2012).
2.3              Khasiat Mengkudu
Meskipun secara medis, khasiat mengkudu belum dibuktikan, namun secara empiris sudah banyak orang yang merasakan manfaatnya bagi kesehatan. Bahkan buah mengkudu ini dianggap sebagai buah keramat dan buah dewa. Hal ini karena mengkudu memiliki banyak manfaat seperti mampu membangun sistem imun (anti bodi/daya tahan tubuh) yang sangat baik, meningkatkan stamina dan sumber energi, memiliki kandungan zat anti bakteri dan anti jamur yang sangat tinggi, pencegah kanker dan kemampuannya meremajakan sel yang ada. Selain itu, menurut Apriyadi (2012), dalam artikelnya di sebutkan bahwa buah mengkudu juda dapat digunakan untuk mengobati gangguan kesehatan sebagai berikut :
a.         Gangguan Pada Tulang dan Kepala
Reumatik, asam urat, vertigo, stroke, gangguan pada sumsum dan saraf di tulang belakang, migrain, susah tidur, rambut rontok.
b.        Infeksi Kulit
Bisul, luka bakar, radang dibawah kulit, lecet, alergi, penyakit kulit lainnya.
c.         Gangguan Pencernaan
Sakit maag, diare, radang usus, susah buang air besar, ambeien, penyakit gangguan pencernaan lainnya.
d.        Gangguan Kewanitaan
Meningkatkan kesehatan pada saat kehamilan dan persalinan, sering kram, gangguan menstruasi, datang bulan sakit & tidak lancar, kista/miyope, keputihan/kandidas.
e.         Karena Infeksi
Sakit mata, radang mata, batuk, TBC, asthma, gangguan pernafasan, gusi bengkak, sariawan, sakit gigi, keracunan makanan.
f.         Gangguan Penyakit Dalam
Kencing manis/diabetes, darah tinggi, darah rendah, ginjal dan batu ginjal, kandung kemih, turun berok/prostat, sakit jantung, darah kental, darah encer, kekurangan trombosit, lupus, leukimia.
g.        Gangguan Lainnya
Kanker, lesu darah, gangguan seksual, polip, katarak, stress, kolesterol, meningkatkan kinerja kelenjar-kelenjar tubuh, kekurangan nutrisi, meningkatkan proses penyerapan nutrisi dalam tubuh, membersihkan darah, membunuh berbagai jenis cacing, penurun panas, menghentikan kebiasaan merokok, menghentikan kecanduan narkoba, menyuburkan rambut, menyeimbangkan hormon, anti bakteri dan anti oksidan, obesitas/kegemukan.
2.4              Kandungan Mengkudu
Berdasarkan hasil penelitian, telah banyak sekali senyawa metabolit sekunder dalam mengkudu yang dilaporkan dalam berbagai literature. Ternyata hampir semua bagian tanaman mengkudu mengandung senyawa metabolit sekunder yang berguna bagi kesehatan manusia baik itu bagian akar, kulit, daun, buah dan bunganya. Menurut Bangun (2002), beberapa senyawa yang terkandung dalam mengkudu yaitu xeronine, plant sterois, alizarin, lisin, sosium, caprulic acid, arginin, proxeronine, antrakuinon, trace elements, fenilalanin, skopoletin, magnesium, glutamate, asam kaproat, sistein, terpena, treonin, alanin, prolin, sitosterol, leusin, histidin, morindon, aspartat, proxeronase, glocopironase, precursor serotonin, triptofan, klororubin, serin, morindin, glikosida, metionin, morindadiol, vitamin A, Vitamin C, niamisin, thiamin, ribofalfin, besi, kalsium, natrium, kalium, lemak, karbohidrat, dan lemak.
Senyawa metabolit sekunder dalam mengkudu yang perperan aktif dalam pengobatan hipertensi adalah skopoletin. Skopoletin pertama kali dipisahkan dari buah mengkudu pada tahun 1993 oleh peneliti universitas Hawaii. Skopoletin ini mampu memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan sehingga jatung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah. Hal ini berakibat tekanan darah menjadi normal kembali. Selain itu skopoletin juga telah terbukti dapat membunuh beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium sp dan juga bersifat antiperadangan dan anti-alergi (Waha, 2012).
2.5              Bukti Ilmiyah Mengkudu sebagai Obat Hipertensi
Penelitian mengenai manfaat dan kandungan mengkudu mulai diminati oleh para peneliti dari berbagai lembaga penelitian dan universitas di dunia setidaknya pada tahun 1950, ketika jurnal ilmiah Pacific Science melaporkan bahwa buah Mengkudu menunjukkan sifat antibakteri terhadap M. pyrogenes, P. Aeruginosa, dan bahkan E. coli yang mematikan itu. Survei yang dilakukan oleh Dr. Neil Solomon terhadap 8000 pengguna sari buah Mengkudu dengan melibatkan 40 dokter dan praktisi medis lainnya menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu membantu pemulihan sejumlah penyakit, antara lain : kanker, hipertensi, penyakit jantung, gangguan pencernaan, diabetes, stroke, dan sejumlah penyakit lainnya. Hasil survai tersebut menunjukkan bahwa dari 721 pasien yang menderita hipertensi, sebanyak 87% pasien mengalami peningkatan kesehatan atau merasakan adanya perubahan dalam tubuh mereka baik secara obyektif maupun subyektif setelah mengkonsumsi sari buah Mengkudu (Waha, 2012).
Menurut Neil Solomon, MD.PhD, peneliti masalah kesehatan dari Amerika melaporkan bahwa buah Mengkudu mengandung sejenis fitonutrien, yaitu skopoletin yang berfungsi untuk memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah, sehingga tekanan darah menjadi normal. Hasil uji coba pada hewan menunjukkan bahwa scopoletin menurunkan tekanan darah tinggi dan normal menjadi rendah (hipotensi yang abnormal). Namun demikian, skopoletin yang terdapat dalam buah Mengkudu dapat berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan yang berfungsi untuk pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal, tetapi tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak pernah ditemukan kasus di mana tekanan darah normal turun hingga mengakibatkan tekanan darah rendah (hipotensi) (Apriyadi 2012).
Para ahli dari Universitas Stanford, Universitas Hawaii, University of California (UCLA), Union College of London, Universitas of Meets di Perancis yang telah mempelajari Mengkudu setuju bahwa tanaman ini berperan menurunkan tekanan darah dalam banyak kasus. Percobaan klinis sederhana yang dilakukan oleh Scott Gerson, MD (dari Mt. Sinai School of Medicine di New York) menunjukkan bahwa banyak pemakai Mengkudu melaporkan bahwa tekanan darah mereka menjadi tinggi bila berhenti minum sari buah Mengkudu, dan kembali normal bila mengkonsumsi sari buah Mengkudu secara teratur (Waha, 2012).

2.6              Resep Mengkudu Sebagai Obat Herbal Penurun Hipertensi

Secara sederhana kita dapat membuat obat herbal hipertensi (darah tinggi) dari mengkudu dengan cara memarut 3 buah mengkudu yang sudah dicuci bersih, hasil parutan diperas sambil di saring (usahakan airnya sampai satu gelas). Kemudian langsung diminum dengan madu tiap pagi dan sore. Selain itu kita juga dapat membuat resep ramuan mengkudu yang rasanya enak. Hal ini akan membuat kita tidak seperti minum jamu yang seringkali diibaratkan minuman yang rasanya pahit. Berikut adalah resep mengkudu sebagai obat herbal hipertensi dengan rasa yang enak.
a.       Bahan-Bahan yang disiapkan :
Mengkudu, Jahe, Kunyit, Kapulogo, Cengkeh, Daun Sirih, dan Kayu manis
b.      Caranya mengolah obat herbal penurun hipertensi :
Siapkan bahan bahan diatas direbus dalam 350 ml Air. Ambil mengkudu, jahe, kunyit, zapulogo, cengkeh, daun sereh, dan kayu manis. Setelah di potong-potong, ukuran sedang agar sari patinya cepat keluar. Lalu direbus Gunakan api yang sedang. Setelah 20 menit, obat herbal penurun hipertensi dengan buah mengkudu tersebut siap di minum. Di anjurkan diminum sehari 3x. Pada pagi hari setelah bangun tidur (Anonim, 2012).
Selain dikonsumsi resep diatas, saat ini sari mengkudu juga telah dibuat dalam bentuk kapsul untuk mempermudah dalam mengkonsumsinya dan juga untuk menghilangkan rasa pahit saat dikonsumsi. Menurut Waha (2012), dalam mengkonsumsi kapsul mengkudu ini juga terdapat dosis sesuai dengan kondisi pemakai. Dosis konsumsi sari mengkudu bagi orang yang secara umum berada dalam kondisi sehat dilihat pada  Tabel 2. Dosis bagi para penderita penyakit kronis seperti alergi kronis, arthritis, asma, bronkhitis, depresi, lupus, neuralagia, nyeri, sinusitis, fibromyalgia, dan penyakit-penyakit degenerative seperti stroke, hipertensi, gangguan jantung, kolesterol tinggi, dan kegemukan dapat dilihat pada Tabel 3. Sedangkan dosis bagi para penderita penyakit serius seperti ketagihan terhadap alkohol atau obat-obatan yang mengandung zat adiktif, kecelakaan serius, turunnya daya tahan tubuh, kanker, penyakit yang meradang, dan nyeri yang menahun dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 2. Dosis untuk orang sehat
Usia
Bulan I
Bulan I – Seterusnya
1.      Dewasa ( >16 thn)


Sebelum makan pagi
1 kapsul
1 kapsul
Sebelum makan malam
1 kapsul
1 kapsul
2.      Anak-anak ( <16 thn)


Sebelum makan pagi
1 kapsul
1 kapsul

1 kapsul
-
Tabel 3. Dosis untuk penderita penyakit kronis
Waktu
Bulan I – Seterusnya
Pagi ( setelah bangun tidur)
1 kapsul
Sore
1 kapsul
Malam (sebelum tidur)
1 kapsul
Tabel 4. Dosis untuk penderita penyakit serius
Waktu
Bulan I – Seterusnya
Pagi ( setelah bangun tidur)
1 kapsul
Sebelum makan siang
1 kapsul
Sore
1 kapsul
Malam
1 kapsul

BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan dari makalah ini yaitu :
1.      Mengkudu telah dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat sebagai obat sejak tahun 100 SM, yang akhirnya mulai tahun 1860 pemanfaatan mengkudu mulai ditulis dalam literature-literatur barat.
2.      Mengkudu memiliki banyak manfaat sebagai pengobatan diantaranya gangguan pada kepala, infeksi kulit, diabetes, ginjal, jantung, dan hipertensi.
3.      Zat aktif dalam mengkudu yang berperan penting dalam mengobati penyakit hipertensi adalah skopoletin.
4.      Penelitian Neil Solomon telah membuktikan bahwa senyawa skopoletin dalam mengkudu mampu memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan sehingga dapat menurunkan tekanan darah tinggi menjadi normal kembali.











DAFTAR PUSTAKA
Djauhariya, Endjo, 2003, Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Tanaman Obat Potensial. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Pengembangan Teknologi TRO.            15(1) : 1-16.
Rahmawati, Anita, 2009, Kandungan Fenol Total Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda citrifolia), Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.
Suryowinoto, S. M., 1997, Flora Eksotika, Tanaman Peneduh, Yogyakarta: Kanisius.
Apriadi, Irdam, 2012, Mengkudu, [online] http://irdham.blogdetik.com/tag/mengkudu-untuk-hipertensi/, [Diakses tanggal 22 september 2012].
Waha, Maria G., 2012, Sekilas Tentang Mengkudu, [online] http://www.ekafood.com/buku%20sehat%20dengan%20mengkudu.pdf, [Diakses tanggal 13 Oktober 2012].
Anonim, 2012, Mengkudu Sebagai Obat Herbal Penurun Hipertensi, [online] http://darahtinggi.info/mengkudu-sebagai-obat-herbal-penurun-hipertensi.html, [Diakses tanggal 13 Oktober 2012].
Bangun, AP. dan Sarwono B., 2002, Khasiat dan Manfaat Mengkudu, Jakarta:  Agro Media Pustaka. p.12-24.

No comments:

Post a Comment

Test Footer