TUGAS MEDISINAL
MENGKUDU SEBAGAI OBAT
HIPERTENSI
Oleh
Muhamad Zaki
H1A009037
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS SAINS DAN TEKNIK
2012
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Tekanan darah tinggi (hipertensi)
adalah kondisi medis dimana terjadi peningkatan tekanan darah secara kronis.
Penderita penyakit ini sekurang-kurangnya memiliki tekanan darah lebih dari 140/90
mmHg yang diukur saat kondisi istirahat sebanyak tiga kali dalam jangka waktu
beberapa minggu. Tekanan darah tinggi yang terjadi secara terus menerus dapat
menyebabkan kerusakan pada banyak organ vital dalam tubuh seperti pembuluh
arteri, jantung, otak, ginjal, dan mata. Hal ini memicu timbulnya berbagai
penyakit seperti gagal jantung, stroke, gagal ginjal serta kebutaan.
Tekanan darah tinggi
dapat diturunkan dengan mengkonsumsi obat-obat kimiawi seperti diuretik,
penghambat andrenergik, ACE-inhibitor, vasodilator, antagonis kalsium. Akan
tetapi penggunaan obat-obat kimiawi secara terus menerus dapat menimbulkan efek
samping. Untuk menghindari efek samping tersebut, maka diperlukan obat alternatif yang efektif menurunkan
tekanan darah dan sekaligus aman untuk dikonsumsi seperti penggunaan
obat-obatan tradisional. Salah satu obat tradisional yang sudah
dimanfaatkan dan dipercaya sejak lama
mampu menurunkan hipertensi adalah mengkudu.
Mengkudu
merupakan tanaman yang sudah sejak lama dimanfaatkan sebagai obat baik itu
bagian buah, daun, maupun akarnya. Tanaman ini kaya akan nutrisi seperti protein,
vitamin, dan mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Selain itu mengkudu juga
dipercaya mampu mengobati berbagai penyakit seperti gangguan pada kepala,
infeksi kulit, diabetes, ginjal, jantung, hipertensi dan masih banyak lainnya.
Dalam maakalah ini akan dibahas tentang sejarah pemanfaatan mengkudu serta
aplikasinya sebagai obat hipertensi.
1.2
Tujuan
1. Mengetahui
sejarah pemanfaatan mengkudu
2. Mengetahui
berbagai manfaat dari mengkudu
3. Mengetahui
zat aktif pada mengkudu yang berfungsi sebagai obat hipertensi
4. Menunjukkan
bukti ilmiyah bahwa mengkudu dapat digunakan sebagai obat hipertensi
BAB II
ISI
2.1
Klasifikasi
Mengkudu
Filum :
Angiospermae
Sub filum : Dicotyledoneae
Divisio : Lignosae
Family : Rubiaceae
Genus : Morinda
Spesies :
M. citrifolia, L. (Djauhariya,
2003).
Mengkudu
merupakan tumbuhan tropis yang termasuk kedalam keluarga rubiaceae
(kopi-kopian). Tumbuhan dengan genus Morinda ini memiliki sekitar 80
spesies di seluruh dunia. Menurut Guppy seorang ilmuan inggris ada 60 persen
dari 80 spesies tersebut tumbuh di pulau-pulau besar maupun kecil dari wilayah
Indonesia, Malaysia, serta pulau-pulau yang terletak di Lautan India dan Lautan
Pasifik (Waha, 2012). Mengkudu di Indonesia dikenal dengan beberapa nama sesuai dengan daerahnya masing-masing.
Berikut nama lain mengkudu di daerah-daerah di Indonesia : pace (Jawa),
cangkudu (Pasundan), kodhuk (Madura), bakudu (Sumatra), wangkudu (Kalimantan),
bakulu (Nusa Tenggara) (Suryowinoto, 1997).
2.2
Sejarah
Pemanfaatan Mengkudu
Pada mulanya tanaman
ini berasal dari wilayah daratan Asia Tenggara dan kemudian menyebar sampai ke
wilayah Cina, India, Filipina, Tahiti, Hawaii, Afrika, Australia, Karibia,
Haiti, Fiji, Florida, dan Kuba. Penyebaran tanaman ini diawali pada tahun 100
SM saat penduduk asli Asia Tenggara bermigrasi ke kepulauan Polinesia. Saat
mereka bermigrasi, mereka membawa sejumlah tanaman dan hewan yang dianggap
penting untuk mempertahankan hidup di tempat baru. Beberapa tanaman yang dibawa
saat bermigrasi yaitu pisang, talas, ubi jalar, sukun , tebu, dan mengkudu. Mengkudu
yang dalam bahasa setempat disebut dengan noni merupakan salah satu
jenis tanaman obat yang sangat penting untuk dibawa, karena dipercaya mampu
mengobati berbagai jenis penyakit seperti tumor, luka, penyakit kulit, gangguan
pernafasan, demam, dan penyakit usia lanjut (Rahmawati, 2009).
Mengkudu yang mempunyai
nama latin Morinda citrifolia merupakan tanaman yang banyak digunakan
dalam pegobatan tradisional sejak zaman purba, terutama di kawasan Asia
Tenggara, Kepulauan Pasifik dan Karibia. Pengetahuan tentang pengobatan
menggunakan mengkudu diwariskan dari generasi ke generasi melalui nyanyian
dan cerita rakyat. Laporan-laporan
tentang khasiat tanaman mengkudu juga terdapat pada tulisan-tulisan kuno yang
dibuat kira-kira 2000 tahun yang lalu, yaitu pada masa pemerintahan Dinasti Han
di Cina. Bahkan juga dimuat dalam cerita-cerita pewayangan yang ditulis pada
masa pemerintahan raja-raja di pulau Jawa ratusan tahun yang lalu (Waha, 2012).
Orang-orang
eropa mulai mengetahui khasiat mengkudu sekitar tahun 1800, yang diawali dengan
pendaratan Kapten Cook dan para awaknya di Kepulauan Hawaii (tahun 1778).
Kedatangan mereka turut membawa penyakit-penyakit baru, antara lain gonorrhea, sipilis,
TBC, kolera, influenza, pneumonia yang dengan cepat mewabah ke seluruh wilayah
Hawaii dan mengakibatkan kematian ribuan penduduk. Bahkan pengobatan tradisional
masyarakat setempat tidak sanggup melawan penyakit-penyakit tersebut. Para
peneliti Eropa yang datang kemudian melakukan pencarian dan penelitian tentang sejarah
dan kebudayaan bangsa Polinesia, termasuk sistem pengobatan tradisionalnya. Dan
pada tahun 1860, pengobatan alamiah menggunakan Mengkudu mulai tercatat dalam literatur-literatur
Barat. Sejarah perkembangan Morinda citrifolia dapat dilihat pada
tabel 1.
Tabel 1. sejarah
perkembangan Morinda citrifolia
Tahun
|
Keterangan
|
100 SM
|
Imigran dari Asia Tenggara tiba di
Kepulauan Polinesia dengan membawa bibit mengkudu.
|
1849
|
Orang-orang Eropa menemukan zat
warna dari akar mengkudu, yaitu Morindon dan Morindin.
|
1860
|
Penggunaan Mengkudu untuk pengobatan
mulai ditulis dalam literature Barat.
|
1950
|
Penemuan zat antibakteri pada buah
mengkudu.
|
1960-1980
|
Riset-riset ilmiah dilakukan untuk
membuktikan bahwa mengkudu dapat menurunkan tekanan darah tinggi.
|
1972
|
Ahli biokimia Dr. Ralph Heinicke
mulai melakukan penelitian tentang xeronine dan mengkudu.
|
1993
|
Penelitian zat anti kangker
(damnacanthal) di dalam buah mengkudu.
|
Sumber : (Waha, 2012).
2.3
Khasiat Mengkudu
Meskipun secara medis,
khasiat mengkudu belum dibuktikan, namun secara empiris sudah banyak orang yang
merasakan manfaatnya bagi kesehatan. Bahkan buah mengkudu ini dianggap sebagai
buah keramat dan buah dewa. Hal ini karena mengkudu memiliki banyak manfaat
seperti mampu membangun sistem imun (anti bodi/daya tahan tubuh) yang sangat
baik, meningkatkan stamina dan sumber energi, memiliki kandungan zat anti
bakteri dan anti jamur yang sangat tinggi, pencegah kanker dan kemampuannya
meremajakan sel yang ada. Selain itu, menurut Apriyadi (2012), dalam artikelnya
di sebutkan bahwa buah mengkudu juda dapat digunakan untuk mengobati gangguan
kesehatan sebagai berikut :
a.
Gangguan Pada Tulang dan Kepala
Reumatik, asam urat, vertigo,
stroke, gangguan pada sumsum dan saraf di tulang belakang, migrain, susah
tidur, rambut rontok.
b.
Infeksi Kulit
Bisul, luka bakar, radang dibawah
kulit, lecet, alergi, penyakit kulit lainnya.
c.
Gangguan Pencernaan
Sakit maag, diare, radang usus,
susah buang air besar, ambeien, penyakit gangguan pencernaan lainnya.
d.
Gangguan Kewanitaan
Meningkatkan kesehatan pada saat
kehamilan dan persalinan, sering kram, gangguan menstruasi, datang bulan sakit
& tidak lancar, kista/miyope, keputihan/kandidas.
e.
Karena Infeksi
Sakit mata, radang mata, batuk,
TBC, asthma, gangguan pernafasan, gusi bengkak, sariawan, sakit gigi, keracunan
makanan.
f.
Gangguan Penyakit Dalam
Kencing manis/diabetes, darah
tinggi, darah rendah, ginjal dan batu ginjal, kandung kemih, turun
berok/prostat, sakit jantung, darah kental, darah encer, kekurangan trombosit,
lupus, leukimia.
g.
Gangguan Lainnya
Kanker, lesu darah, gangguan
seksual, polip, katarak, stress, kolesterol, meningkatkan kinerja
kelenjar-kelenjar tubuh, kekurangan nutrisi, meningkatkan proses penyerapan
nutrisi dalam tubuh, membersihkan darah, membunuh berbagai jenis cacing,
penurun panas, menghentikan kebiasaan merokok, menghentikan kecanduan narkoba,
menyuburkan rambut, menyeimbangkan hormon, anti bakteri dan anti oksidan,
obesitas/kegemukan.
2.4
Kandungan Mengkudu
Berdasarkan
hasil penelitian, telah banyak sekali senyawa metabolit sekunder dalam mengkudu
yang dilaporkan dalam berbagai literature. Ternyata hampir semua bagian tanaman
mengkudu mengandung senyawa metabolit sekunder yang berguna bagi kesehatan
manusia baik itu bagian akar, kulit, daun, buah dan bunganya. Menurut Bangun
(2002), beberapa senyawa yang terkandung dalam mengkudu yaitu xeronine, plant
sterois, alizarin, lisin, sosium, caprulic acid, arginin, proxeronine, antrakuinon,
trace elements, fenilalanin, skopoletin, magnesium, glutamate, asam kaproat,
sistein, terpena, treonin, alanin, prolin, sitosterol, leusin, histidin,
morindon, aspartat, proxeronase, glocopironase, precursor serotonin, triptofan,
klororubin, serin, morindin, glikosida, metionin, morindadiol, vitamin A,
Vitamin C, niamisin, thiamin, ribofalfin, besi, kalsium, natrium, kalium,
lemak, karbohidrat, dan lemak.
Senyawa metabolit
sekunder dalam mengkudu yang perperan aktif dalam pengobatan hipertensi adalah
skopoletin. Skopoletin pertama kali dipisahkan dari buah mengkudu pada tahun
1993 oleh peneliti universitas Hawaii. Skopoletin ini mampu memperlebar saluran
pembuluh darah yang mengalami penyempitan sehingga jatung tidak perlu bekerja
terlalu keras untuk memompa darah. Hal ini berakibat tekanan darah menjadi
normal kembali. Selain itu skopoletin juga telah terbukti dapat membunuh
beberapa tipe bakteri, bersifat fungisida (pembunuh jamur) terhadap Pythium
sp dan juga bersifat antiperadangan dan anti-alergi (Waha, 2012).
2.5
Bukti Ilmiyah Mengkudu sebagai Obat
Hipertensi
Penelitian mengenai
manfaat dan kandungan mengkudu mulai diminati oleh para peneliti dari berbagai
lembaga penelitian dan universitas di dunia setidaknya pada tahun 1950, ketika
jurnal ilmiah Pacific Science melaporkan bahwa buah Mengkudu menunjukkan sifat
antibakteri terhadap M. pyrogenes, P. Aeruginosa, dan bahkan E. coli yang mematikan
itu. Survei yang dilakukan oleh Dr. Neil Solomon terhadap 8000 pengguna sari
buah Mengkudu dengan melibatkan 40 dokter dan praktisi medis lainnya
menunjukkan bahwa sari buah Mengkudu membantu pemulihan sejumlah penyakit,
antara lain : kanker, hipertensi, penyakit jantung, gangguan pencernaan,
diabetes, stroke, dan sejumlah penyakit lainnya. Hasil survai tersebut
menunjukkan bahwa dari 721 pasien yang menderita hipertensi, sebanyak 87%
pasien mengalami peningkatan kesehatan atau merasakan adanya perubahan dalam
tubuh mereka baik secara obyektif maupun subyektif setelah mengkonsumsi sari
buah Mengkudu (Waha, 2012).
Menurut Neil
Solomon, MD.PhD, peneliti masalah kesehatan dari Amerika melaporkan bahwa buah
Mengkudu mengandung sejenis fitonutrien, yaitu skopoletin yang berfungsi untuk
memperlebar saluran pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Hal ini menyebabkan
jantung tidak perlu bekerja terlalu keras untuk memompa darah, sehingga tekanan
darah menjadi normal. Hasil uji coba pada hewan menunjukkan bahwa scopoletin
menurunkan tekanan darah tinggi dan normal menjadi rendah (hipotensi yang
abnormal). Namun demikian, skopoletin yang terdapat dalam buah Mengkudu dapat
berinteraksi sinergis dengan nutraceuticals (makanan yang berfungsi untuk
pengobatan) lain untuk mengatur tekanan darah tinggi menjadi normal, tetapi
tidak menurunkan tekanan darah yang sudah normal. Tidak pernah ditemukan kasus
di mana tekanan darah normal turun hingga mengakibatkan tekanan darah rendah
(hipotensi) (Apriyadi 2012).
Para ahli dari
Universitas Stanford, Universitas Hawaii, University of California (UCLA),
Union College of London, Universitas of Meets di Perancis yang telah mempelajari
Mengkudu setuju bahwa tanaman ini berperan menurunkan tekanan darah dalam
banyak kasus. Percobaan klinis sederhana yang dilakukan oleh Scott Gerson, MD
(dari Mt. Sinai School of Medicine di New York) menunjukkan bahwa banyak
pemakai Mengkudu melaporkan bahwa tekanan darah mereka menjadi tinggi bila
berhenti minum sari buah Mengkudu, dan kembali normal bila mengkonsumsi sari
buah Mengkudu secara teratur (Waha, 2012).
2.6 Resep Mengkudu Sebagai Obat Herbal Penurun Hipertensi
Secara
sederhana kita dapat membuat obat herbal hipertensi (darah tinggi) dari
mengkudu dengan cara memarut 3 buah mengkudu yang sudah dicuci bersih, hasil
parutan diperas sambil di saring (usahakan airnya sampai satu gelas). Kemudian
langsung diminum dengan madu tiap pagi dan sore. Selain itu kita juga dapat
membuat resep ramuan mengkudu yang rasanya enak. Hal ini akan membuat kita
tidak seperti minum jamu yang seringkali diibaratkan minuman yang rasanya
pahit. Berikut adalah resep mengkudu sebagai obat herbal hipertensi dengan rasa
yang enak.
a.
Bahan-Bahan yang disiapkan :
Mengkudu, Jahe, Kunyit, Kapulogo,
Cengkeh, Daun Sirih, dan Kayu manis
b.
Caranya mengolah obat herbal penurun hipertensi :
Siapkan bahan bahan diatas direbus dalam 350 ml Air. Ambil mengkudu,
jahe, kunyit, zapulogo, cengkeh, daun sereh, dan kayu manis. Setelah di
potong-potong, ukuran sedang agar sari patinya cepat keluar. Lalu direbus
Gunakan api yang sedang. Setelah 20 menit, obat herbal penurun hipertensi
dengan buah mengkudu tersebut siap di minum. Di anjurkan diminum sehari 3x.
Pada pagi hari setelah bangun tidur (Anonim, 2012).
Selain dikonsumsi
resep diatas, saat ini sari mengkudu juga telah dibuat dalam bentuk kapsul
untuk mempermudah dalam mengkonsumsinya dan juga untuk menghilangkan rasa pahit
saat dikonsumsi. Menurut Waha (2012), dalam mengkonsumsi kapsul mengkudu ini
juga terdapat dosis sesuai dengan kondisi pemakai. Dosis konsumsi sari mengkudu
bagi orang yang secara umum berada dalam kondisi sehat dilihat pada Tabel 2. Dosis bagi para penderita penyakit
kronis seperti alergi kronis, arthritis, asma, bronkhitis, depresi, lupus,
neuralagia, nyeri, sinusitis, fibromyalgia, dan penyakit-penyakit degenerative
seperti stroke, hipertensi, gangguan jantung, kolesterol tinggi, dan kegemukan
dapat dilihat pada Tabel 3. Sedangkan dosis bagi para penderita penyakit serius
seperti ketagihan terhadap alkohol atau obat-obatan yang mengandung zat
adiktif, kecelakaan serius, turunnya daya tahan tubuh, kanker, penyakit yang
meradang, dan nyeri yang menahun dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 2. Dosis untuk orang sehat
Usia
|
Bulan I
|
Bulan I – Seterusnya
|
1.
Dewasa ( >16 thn)
|
||
Sebelum
makan pagi
|
1 kapsul
|
1 kapsul
|
Sebelum
makan malam
|
1 kapsul
|
1 kapsul
|
2.
Anak-anak ( <16 thn)
|
||
Sebelum
makan pagi
|
1 kapsul
|
1 kapsul
|
1 kapsul
|
-
|
Tabel 3. Dosis untuk penderita penyakit kronis
Waktu
|
Bulan I – Seterusnya
|
Pagi ( setelah bangun tidur)
|
1 kapsul
|
Sore
|
1 kapsul
|
Malam (sebelum tidur)
|
1 kapsul
|
Tabel 4. Dosis untuk penderita penyakit serius
Waktu
|
Bulan I – Seterusnya
|
Pagi ( setelah bangun tidur)
|
1 kapsul
|
Sebelum makan siang
|
1 kapsul
|
Sore
|
1 kapsul
|
Malam
|
1 kapsul
|
BAB III
KESIMPULAN
Kesimpulan
dari makalah ini yaitu :
1.
Mengkudu telah dikenal sebagai tanaman yang berkhasiat
sebagai obat sejak tahun 100 SM, yang akhirnya mulai tahun 1860 pemanfaatan
mengkudu mulai ditulis dalam literature-literatur barat.
2.
Mengkudu memiliki banyak manfaat sebagai pengobatan
diantaranya gangguan pada kepala, infeksi kulit, diabetes,
ginjal, jantung, dan hipertensi.
3.
Zat aktif dalam
mengkudu yang berperan penting dalam mengobati penyakit hipertensi adalah skopoletin.
4.
Penelitian Neil Solomon telah membuktikan bahwa senyawa
skopoletin dalam mengkudu mampu memperlebar saluran pembuluh darah yang
mengalami penyempitan sehingga dapat menurunkan tekanan darah tinggi menjadi
normal kembali.
DAFTAR PUSTAKA
Djauhariya,
Endjo, 2003, Mengkudu (Morinda citrifolia L.) Tanaman Obat
Potensial. Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat. Pengembangan Teknologi
TRO. 15(1) : 1-16.
Rahmawati,
Anita, 2009, Kandungan Fenol Total Ekstrak Buah Mengkudu (Morinda
citrifolia), Jakarta : Fakultas Kedokteran UI.
Suryowinoto, S.
M., 1997, Flora Eksotika, Tanaman Peneduh, Yogyakarta: Kanisius.
Apriadi, Irdam, 2012, Mengkudu, [online] http://irdham.blogdetik.com/tag/mengkudu-untuk-hipertensi/, [Diakses tanggal 22 september 2012].
Waha, Maria G., 2012, Sekilas Tentang Mengkudu, [online]
http://www.ekafood.com/buku%20sehat%20dengan%20mengkudu.pdf, [Diakses tanggal 13 Oktober 2012].
Anonim, 2012, Mengkudu Sebagai Obat Herbal Penurun
Hipertensi, [online] http://darahtinggi.info/mengkudu-sebagai-obat-herbal-penurun-hipertensi.html, [Diakses tanggal 13 Oktober 2012].
Bangun, AP. dan Sarwono B., 2002, Khasiat dan Manfaat
Mengkudu, Jakarta: Agro Media Pustaka.
p.12-24.
No comments:
Post a Comment